Assalamualaikum wr wb sobat bamboo
Kali ini kita akan membahas mengenai cacing parasit pada hewan laut.
Belakangan ini pemberitaan ramai dengan penemuan cacing pada produk ikan sarden atau ikan makarel kaleng. Tiga produk sarden kaleng impor dinyatakan terdapat cacing parasit anisakis.
Cacing anisakis adalah cacing parasit yang hidup di perut ikan. Parasit ini biasanya ditemukan pada ikan mentah atau setengah matang. Cacing ini sering ditemukan dalam ikan makarel, salmon, saury, dan cumi-cumi. Awalnya, cacing menginfeksi usus inang mereka, lalu ketika si inang mati, cacing ini berpindah ke otot.
Anisakiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing ini. Parasit ini memiliki lapisan pelindung terhadap asam lambung sehingga tidak mati ketika terkena asam lambung yang memiliki ph rendah. Cacing ini nantinya akan menempel pada dinding lambung atau usus manusia.
Cacing Anisakis simplex (spesies anisakis yang paling umum) berkembang menjadi dewasa hanya di dalam tubuh mamalia laut. Pada manusia, biasanya cacing tidak bisa bertahan dan mati dalam beberapa minggu. Walau hanya hidup sebentar, keberadaan cacing ini mampu menyebabkan berbagai keluhan.
Gejala yang disebabkan cacing ini (anisakiasis) dapat berupa sakit perut yang parah, mual, muntah dan demam ringan dan dapat berkembang dalam satu atau dua minggu setelah mengkonsumsi ikan yang terinfeksi.
Menurut sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam jurnal US. Clinical Microbiology Reviews, Anisakis juga dapat menginduksi reaksi alergi dan hipersensitivitas kekebalan.
Bahkan pada beberapa kasus, infeksi ini harus diobati dengan pengangkatan larva melalui endoskopi atau pembedahan.
Hindari langsung mengonsumsi ikan dalam kaleng tersebut, tapi terlebih dulu kamu panaskan atau masak lagi, setidaknya selama beberapa menit dalam suhu melebihi 60 derajat, yang seharusnya dapat membunuh cacing.
Infeksi anisakis pertama kali dilaporkan di Belanda pada 1950-an dan diyakini telah disebabkan oleh cacing dalam ikan haring. Cacing anisakis juga telah ditemukan di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, dengan sebagian besar kasus dikaitkan dengan konsumsi salmon Pasifik.
Nah udah tahu kan apa penyebabnya? Kalo masih bingung bisa komen yaa
Wassalamualaikum wr wb
Referensi : meetdoctor.dom oleh dr. Adnan Yusuf
Kali ini kita akan membahas mengenai cacing parasit pada hewan laut.
Belakangan ini pemberitaan ramai dengan penemuan cacing pada produk ikan sarden atau ikan makarel kaleng. Tiga produk sarden kaleng impor dinyatakan terdapat cacing parasit anisakis.
Cacing anisakis adalah cacing parasit yang hidup di perut ikan. Parasit ini biasanya ditemukan pada ikan mentah atau setengah matang. Cacing ini sering ditemukan dalam ikan makarel, salmon, saury, dan cumi-cumi. Awalnya, cacing menginfeksi usus inang mereka, lalu ketika si inang mati, cacing ini berpindah ke otot.
Anisakiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing ini. Parasit ini memiliki lapisan pelindung terhadap asam lambung sehingga tidak mati ketika terkena asam lambung yang memiliki ph rendah. Cacing ini nantinya akan menempel pada dinding lambung atau usus manusia.
Cacing Anisakis simplex (spesies anisakis yang paling umum) berkembang menjadi dewasa hanya di dalam tubuh mamalia laut. Pada manusia, biasanya cacing tidak bisa bertahan dan mati dalam beberapa minggu. Walau hanya hidup sebentar, keberadaan cacing ini mampu menyebabkan berbagai keluhan.
Gejala yang disebabkan cacing ini (anisakiasis) dapat berupa sakit perut yang parah, mual, muntah dan demam ringan dan dapat berkembang dalam satu atau dua minggu setelah mengkonsumsi ikan yang terinfeksi.
Menurut sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam jurnal US. Clinical Microbiology Reviews, Anisakis juga dapat menginduksi reaksi alergi dan hipersensitivitas kekebalan.
Bahkan pada beberapa kasus, infeksi ini harus diobati dengan pengangkatan larva melalui endoskopi atau pembedahan.
Hindari langsung mengonsumsi ikan dalam kaleng tersebut, tapi terlebih dulu kamu panaskan atau masak lagi, setidaknya selama beberapa menit dalam suhu melebihi 60 derajat, yang seharusnya dapat membunuh cacing.
Infeksi anisakis pertama kali dilaporkan di Belanda pada 1950-an dan diyakini telah disebabkan oleh cacing dalam ikan haring. Cacing anisakis juga telah ditemukan di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, dengan sebagian besar kasus dikaitkan dengan konsumsi salmon Pasifik.
Nah udah tahu kan apa penyebabnya? Kalo masih bingung bisa komen yaa
Wassalamualaikum wr wb
Referensi : meetdoctor.dom oleh dr. Adnan Yusuf
ConversionConversion EmoticonEmoticon